4Jenis Visa dan Fungsinya. KBRN, Entikong: Visa adalah dokumen yang bisa menjadi alat bukti diizinkannya seseorang memasuki suatu negara. Visa dibuat oleh negara yang akan didatangi oleh warga negara asing. Bentuk dari visa beragam, tergantung dari negara masing-masing. Dilansir dari indonesia.go.id, Kamis (9/6/2022), visa ada yang berbentuk 1 MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) ini mempunyai tugas maupun wewenang untuk mengubah serta menetapkan UUD (Undang Undang Dasar), melantik Presiden dan Wakil Presiden, serta dapat memberhentikan tugas keduanya sejalan dengan UUD NRI Th 1945 Pasal 3 ( ayat 1, 2, 3). 2. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Salahsatu jenis Banten yang sangat sering dipergunakan dalam upacara keagamaan Hindu di Bali adalah Banten Pejati. Kata "Pejati" berasal dari kata "Jati" mendapat awalan "P a " sehingga menjadi "Pejati". "Jati" artinya bersungguh-sungguh, benar-benar dan ditegaskan lagi menjadi sebenarnya atau sesungguhnya (Swastika, 2008: 106). Fast Money. Senjata Tradisional Banten – Membahas tentang senjata tradisional, setiap daerah tentu memilikinya. Tidak terkecuali daerah Banten. Terdapat beberapa macam senjata tradisional Banten diantaranya, Bedog, Golok Ciomas, Congkrang, Golok Sulangkar, dan Parang. Nah, artikel kali ini kita akan belajar bersama mengenai kelima senjata tersebut lengkap beserta fungsinya. Daripada dibuat penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Macam-macam Senjata Tradisional Banten Terdapat 5 macam senjata tradisional Banten yang memiliki keunikan dan karakteristiknya masing-masing. Adapun daftar kelima senjata tersebut adalah No Senjata Tradisional Banten 1 Bedog 2 Golok Ciomas 3 Congkrang 4 Golok Sulangkar 5 Parang Bedog Senjata Tradisional Bedog Bedog merupakan senjata tradisional yang hampir dapat kita temui di berbagai wilayah yang ada di pulau Jawa. Bedog atau golok merupakan senjata tajam yang dibuat dari bahan besi dengan bilah yang sangat tajam. Senjata jenis ini biasa digunakan dalam berbagai aktivitas masyarakat sehari-hari. Dahulu, senjata satu ini biasa digunakan oleh para jawara untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Masyarakat Banten sering menggunakannya untuk memangkas semak belukar, memotong dahan pohon dan kayu, maupun aktivitas berkebun lainnya. Selain sebagai alat bantu kegiatan sehari-hari, senjata ini juga digunakan dalam pertunjukan seni bela diri debus, yaitu seni bela diri asal Banten yang menampilkan kemampuan seseorang yang memiliki ilmu kebal terhadap berbagai senjata tajam. Di samping itu, Bedog juga sering kali dijadikan benda pusaka yang diyakini memiliki kekuatan magis bagi sang pemiliknya. Sebelum dipakai, Bedog biasanya diasah terlebih dahulu. Atau mengasahnya secara berkala agar senjata tidak mudah tumpul. Bedog sendiri berbentuk seperti pisau dengan ukuran yang besar dan berat. Senjata bersejarah ini memiliki bentuk menyerupai dengan machete, hanya saja bedog cenderung lebih pendek. Dan Bedog juga biasanya dilengkapi dengan sarung yang berbahan dasar kayu. Golok Ciomas Senjata Tradisional Ciomas Selain Bedog, senjata tradisional khas Banten lainnya yang cukup populer adalah Golok Ciomas. Golok jenis ini merupakan senjata asli Banten, tepatnya berasal dari desa Ciomas yang berjarak 20 kilometer dari selatan kota Serang, Banten. Itulah mengapa golok ini diberi nama golok Ciomas. Golok jenis ini sangatlah populer, tidak hanya bagi kalangan masyarakat Banten, melainkan hingga ke seluruh tanah air bahkan sampai ke luar negeri. Keberadaan senjata tradisional ini tidak lepas dari kekuasaan Kesultanan Banten. Pada masa kolonial, golok sendiri sering digunakan masyarakat Banten untuk melawan keberadaan bangsa penjajah. Bahkan golok Ciomas ini dipercaya memiliki kekuatan magis, sehingga dapat dipastikan dapat mengalahkan musuh dalam peperangan. Tidak hanya itu, dengan memiliki golok ini dipercaya bahwa jika ia datang kepada orang yang sedang berselisih, ia mampu membuat perselisihan mereda. Aura mistis Golok Ciomas dipercaya dapat meredakan suasana hati yang sedang dibakar api emosi maupun amarah yang meluap-luap. Selain aura mistisnya yang kuat, sabetan golok jenis ini juga mematikan. Beberapa menceritakan bahwa orang yang terkena sabetan golok ini sulit disembuhkan. Dan ketika golok jenis ini disabetkan ke pohon pisang muda, kemudian pohon itu tidak akan tumbuh dan akan membusuk. Congkrang Senjata Tradisional Congkrang Senjata tradisional khas banten selanjutnya adalah Congkrang. Congkrang merupakan salah satu jenis senjata yang populer dan tersebar hampir di sebagian besar daerah di tanah air. Di beberapa daerah lainnya menyebutnya dengan sabit, arit, atau celurit. Hanya saja, antara Congkrang yang ada di Banten dan di daerah lain memiliki beberapa perbedaan. Congkrang yang ada di Jawa Barat lebih mirip dengan cangkul berukuran kecil, sedangkan Congkrang Banten mirip dengan celurit yang berasal dari Madura. Senjata jenis ini berbentuk menyerupai bulan sabit dan terbuat dari logam. Meski memiliki nama yang berbeda dan beragam, namun sebagian besar bentuk dan fungsinya hampir sama satu sama lain. Sekarang ini, Congkrang biasa digunakan untuk memotong rumput atau untuk aktivitas lainnya di kebun. Meskipun, Congkrang sering digunakan untuk aktivitas berkebun, namun jenis senjata yang satu ini dikenal sangat tajam dan berbahaya. Untuk menjaga keamanan, senjata ini dimasukkan dan disimpan dalam sarung yang terbuat dari kulit. Golok Sulangkar Senjata Tradisional Golok Sulangkar Salah satu senjata khas Banten yang tergolong ke dalam jenis golok yaitu Golok Sulangkar. Golok jenis ini mudah ditemukan di daerah Banten. Sulangkar merupakan jenis besi bahan dasar dalam membuat golok. Sehingga golok yang terbuat dari besi Sulangkar akan diberi nama Golok Sulangkar. Bahan yang dipilih untuk membuat golok ini adalah jenis besi Sulangkar yang telah berusia puluhan tahun. Semakin tua usia besi ini, maka dipercaya semakin memiliki unsur mistis yang dapat memberikan kekuatan pada golok yang akan dibuat. Salah satu ciri khas golok jenis ini adalah empat garis serat yang dimiliki besi Sulangkar. Garis serat ini sudah paten, tidak akan bertambah atau berkurang. Meskipun begitu, ada juga golok Sulangkar yang biasa ditemukan di Banten hanya memiliki tiga garis serat dengan warna hitam kemerah-merahan. Besi Sulangkar sendiri memiliki sifat yang mudah mencair. Salah satu cara untuk membedakan jenis Golok Sulangkar dan golok lain adalah melihat penampilan fisiknya yang terlihat seperti berkarat dan juga tumpul. Tampilan ini bersifat kamuflase untuk mengelabui musuh, karena pada dasarnya golok ini sangat tajam dan berbahaya. Selain itu juga mengandung kekuatan mistis yang cukup kuat. Serta, racun yang terdapat pada golok ini mampu melumpuhkan musuh dengan sekali tebas. Parang Senjata Tradisional Parang Senjata tradisional khas Banten selanjutnya adalah Parang. Senjata sederhana tanpa pernak-pernik ini memang banyak dijumpai di seluruh wilayah nusantara, tidak terkecuali Banten. Parang adalah senjata yang terbuat dari besi dan gagang yang terbuat dari kayu. Parang merupakan senjata yang digunakan untuk menunjang aktivitas masyarakat Banten sehari-hari dan juga untuk senjata pertahanan diri. Selain golok, parang memang banyak digunakan masyarakat Banten. Kebiasaan masyarakat Banten menggunakan parang untuk membuat rumah panggung. Seperti yang banyak diketahui, bahwa hampir sebagian besar yang ada di desa terbuat dari kayu atau bambu. Karena bilahnya yang tajam, senjata ini digunakan untuk memotong atau membelah kayu atau bambu pembuat rumah panggung. Untuk menjaga ketajaman senjata yang satu ini, masyarakat Banten sendiri biasa mencuci bersih setelah menggunakannya. Serta untuk menjaga senjata tidak mudah berkarat, senjata ini pun harus dikeringkan sebelum dimasukkan kembali ke dalam sarungnya. Penutup Demikian 5 Senjata tradisional Banten, warisan para leluhur yang berhasil romadecade bahas dalam artikel di atas untuk kamu. Selain unik dan dipercaya banyak mengandung nilai magis. Senjata yang dimiliki oleh masyarakat Banten pun tidak kalah dengan senjata dari provinsi lain yang ada di tanah air. Nah, menurutmu senjata apa yang paling menarik? Tulis komentarmu di kolom komentar, ya! Senjata Tradisional BantenSumber Refrensi https//keluyuran .com/senjata-tradisional-banten/ Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Memahami Makna dan Kelebihan Banten dalam Tradisi HinduDalam agama Hindu kita mengenal adanya upacara-upacara yadnya. Di Bali sarana prasarana dalam upacara yadnya disebut dengan Upakara atau yang lebih dikenal dengan istilah Banten. Banten mempunyai arti wakil dari isi alam semesta yang dipersembahkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Upakara atau banten digunakan sebagai salah satu alat/sarana dalam pelaksanaan upacara yadnya untuk umat Hindu yang ingin menempuh jalan bhakti, sebab kita sebagai manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk bisa menghubungkan diri dengan Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Perkembangan banten seiring dengan perkembangan zaman terus mengalami perubahan, hal itu juga diakibatkan oleh perkembangan akal budi yang dimiliki oleh manusia. Banten adalah lambang penyerahan diri manusia yang berlandaskan ketulusan hati atau yang dikenal dengan lascarya. Ketulusan ini direalisasikan dalam bentuk goresan/tetuesan yang menggambarkan saking tuas/lascarya. Sarana upakara/banten akan menampilkan keindahan seni serta lambang perasaan cinta kasih, ungkapan terima kasih dan wujud rasa bhakti kita untuk menghaturkan yang terbaik kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam upacara yadnya di Bali, kita mengenal ada berbagai jenis banten seperti banten peras, banten penyeneng, banten sesayut, banten tulung, banten tataban, dan berbagai jenis banten lainnya yang memiliki konsep hidup dan artinya masing-masing. Selain itu kita juga mengenal jenis banten yang sangat sederhana yakni banten saiban atau banten jotan. Mebanten saiban wajib dilakukan oleh umat Hindu dan tergolong dalam Nitya Karma atau upacara yang dilaksanakan setiap hari dan bersifat sederhana. Contohnya yaitu mebanten pawedangan kopi dan juga ajengan nasi beserta laukpauknya.Banten memiliki tiga unsur yaituMataya, bahan-bahan banten yang asalnya dari tumbuh-tumbuhan. contohnya buah-buahan, bunga dan bahan-bahan banten yang berasal dari binatang yang lahir tanpa telur. contohnya sapi, kerbau, kambing, babi dan binatang bahan-bahan banten yang berasal dari binatang yang lahir dari telur. Contohnya ayam, itik, bebek dan binatang kelebihan adanya banten dalam tradisi Hindu yaituDengan membuat banten masyarakat yang beragama Hindu diharapkan dapat selalu ingat kepada Ida Sang Hyang Widhi dapat digunakan untuk menyampaikan rasa cinta bakti dan kasih melalui persembahan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa secara tulus ikhlas, sehingga dalam proses pembuatan banten kita dapat membiasakan diri untuk bersabar serta mengendalikan diri, agar tidak mudah marah dan dapat digunakan sebagai perwujudan rasa syukur dan hormat kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas anugrah yang telah diberikan. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti DENPASAR - Dalam kehidupan umat Hindu di Bali, tidaklah bisa lepas dari upakara dan upacara. Upakara atau yang dikenal secara umum disebut banten, memiliki makna dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali. Upakara berasal dari dua kata, yakni upa dan kara. Upa berarti berhubungan dengan, sedangkan kara berarti perbuatan, pekerjaan, atau tangan. Baca juga Daksina atau Banten, Cara Mendekatkan Diri dengan Tuhan Dalam Hindu Sehingga upakara diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan oleh tangan, yaitu banten itu sendiri. Banten di Pulau Dewata, memiliki nilai religius dan magis tersendiri. Sehingga banten atau be bantenan sangat penting, dan berkaitan dengan kehidupan agama Hindu di Bali. Cara membuat dan cara meletakkan banten pun, tidak bisa sembarangan. Harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Banten juga sangat dipengaruhi oleh desa, kala, patra, serta aturan di suatu desa adat atau desa pakraman. Banten juga berkaitan dengan seni budaya Bali, yang diwariskan sejak zaman dahulu. Biasanya tiap daerah di Bali, memiliki ciri khas jejahitan dalam sebuah banten. Walaupun secara umum bentuk dan maknanya mirip dan bahkan cenderung bermakna sama. Seperti misalnya canang sari, atau banten pejati yang secara umum memiliki bentuk dan fungsi yang sama di setiap daerah di Bali. Membuat banten memang memerlukan biaya, karena harus membeli janur, serta sarana be bantenan lainnya. Agar sebuah banten itu menjadi sempurna.

jenis jenis banten beserta fungsinya